Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Rabu, 13 Juni 2018

ANTARA HARAPAN/KEINGINAN, KEBUTUHAN, DO’A, UPAYA, & KETAATAN



Saudaraku, di dalam hidup ini semua orang tentu memiliki harapan/keinginan, dan semua orang tentu menghendaki agar harapan/keinginannya dapat terwujud/terpenuhi. Sebagian orang mungkin dapat memenuhi semua harapan/keinginannya, sebagian orang lagi mungkin dapat terpenuhi sebagian dari harapan/keinginannya, dan sebagian orang lain lagi mungkin tak satupun harapan/keinginannya yang dapat terwujud/terpenuhi.
Saudaraku, untuk dapat mewujudkan harapan/keinginan tertentu, tentu saja perlu dilakukan upaya/jerih payah/ikhtiar yang sebanding atau melebihi harapan/keinginan itu sendiri. Harapan/keinginan yang besar hanya dapat diwujudkan dengan benar2 melakukan upaya yang besar pula, bukan hanya ‘merasa’ melakukan upaya yang besar. Orang yang kecewa karena merasa telah melakukan upaya besar tetapi masih gagal mewujudkan harapan/keinginannya, belum tentu demikian keadaannya, karena boleh jadi: 1) harapan/keinginannya yang terlalu besar, atau 2) harapannya hanya didasarkan pada keinginan semata & tidak berdasarkan pada kebutuhan, atau 3) upayanya yang sebenarnya belum memadai, atau 4) kurang taat pada Tuhan.
Saudaraku, terkait hal itu Agama (Islam) mengajarkan kita untuk "berdo'a pada Tuhan dengan penuh keyakinan bahwa do'a kita akan dikabulkan, dan Tuhan tidak akan menerima do'a yang terbit dari hati yang hampa & tidak sungguh-sungguh". Dalam kenyataannya, hanya orang yang telah berupaya sungguh-sungguhlah yang mampu berdo'a dengan kesungguhan/keyakinan. Orang yang menyadari usahanya baru 'setengah-setengah' (belum memadai) tidak akan sanggup berdo'a dengan keyakinan do'anya akan diterima/dikabulkan. Kata orang bijak, "Tuhan mengabulkan do'a bukan pada saat diucapkan, tetapi pada saat tindakan dilakukan".
Selain itu, Islam juga memerintahkan kita untuk bertawakkal, yaitu berupaya/berikhtiar semaksimal mungkin, tetapi menyerahkan sepenuhnya apapun hasilnya dengan ikhlas kepada Allah Tuhan YMK.
Saudaraku, sebagai umat beragama, segala harapan/keinginan kita sebaiknya & marilah kita letakkan dalam kerangka menjalani hidup ini sesuai perintah & petunjuk Allah SWT Tuhan YMK yang dilandasi keimanan, keikhlasan & kesyukuran. Jadi sejauh mana ketaatan kita pada Tuhan pun akan mempengaruhi keterwujudan harapan/keinginan kita.  Selain itu, kita pun perlu belajar membedakan mana harapan yang memang merupakan kebutuhan dan mana yang hanya merupakan keinginan semata.
Mari kita Imani & yakini bahwa dengan Maha Kasih Sayang-Nya Tuhan, maka terwujud atau tidaknya harapan/keinginan kita, semua adalah pilihan terbaik Tuhan bagi kita. Tuhanlah yang Maha Tahu, Tuhanlah yang lebih tahu apa saja kebutuhan kita & apa yang terbaik bagi kita dibanding diri kita sendiri. Terbaik di mata Tuhan tidak selalu yang menyenangkan hati kita saat ini, tetapi pasti yang menyelamatkan & membahagiakan disaat nanti.
Saudaraku, soal harapan/keinginan itu, mari kita percayakan sepenuhnya pada Tuhan kita, tugas kita adalah melakukan yang terbaik kepada Tuhan dan memberikan yang terbaik kepada sesama dengan hati ikhlas & syukur. Semoga kita digolongkan orang yang pandai bersyukur, amin... (Sml)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar