Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Jumat, 02 November 2018

Tiga Penghancur Manusia yg Tidak Disadari

     Saudaraku, pada suatu kesempatan berta'ziah kami mendapatkan sesuatu/nasihat yang mungkin dapat menjadi peringatan bagi kita, yaitu tentang tiga hal yang tanpa disadari oleh kebanyakan manusia tetapi dapat menghancurkan seseorang. Tiga hal dimaksud adalah: 1) kita mendapatkan aneka nikmat dari Tuhan tetapi justru hanya kita gunakan untuk kesenangan, membuat kita lalai dari Tuhan & tidak mensyukuri; 2) ketika Tuhan menutupi kebiasaan buruk kita tetapi kita justru mengulangi & mengulanginya kembali (tidak segera memperbaiki); dan 3) ketika kita dipuji orang kita justru menjadi riya' & sombong (tidak membuat rendah hati).
   Bila kita renungkan, tampaknya sebagian (bahkan mungkin sebagian besar) orang memiliki kecenderungan seperti itu.  Bagaimana tidak?  Kalau kita berani jujur, berapa nikmat/anugerah Tuhan yang telah kita terima, dan apa yg kita lakukan terhadap aneka nikmat itu? Kita telah diciptakan Tuhan sebagai manusia sebagai makhluk yang paling sempurna; kita telah diberi nikmat kesehatan jiwa-raga, kekuatan & kesempurnaan fisik, kecukupan harta, bumi & alam raya beserta isinya; kita pun telah diberi umur & kesempatan sejak dilahirkan sebagai bayi/manusia ke dunia, menjadi anak-anak, menjadi remaja, menjadi dewasa, menjadi tua..... Telah kita gunakan untuk apa saja semua nikmat/anugerah itu?  Sudahkah masa muda kita kita gunakan untuk mencari bekal untuk di masa tua? Sudahkan kekuatan & kesehatan tubuh kita gunakan untuk beribadah/mengabdi kepada Sang Pencipta serta membantu & memberi manfaat bagi sesama?  Sudahkan  kecukupan harta kita gunakan untuk membantu Saudara-saudara kita yang membutuhkan?  Sudahkah kesempatan hidup di dunia ini telah kita gunakan untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan di alam nanti? Mari kita ingat bahwa semua itu merupakan ujian Tuhan bagi kita, luluskah kita diuji dengan banyak nikmat/anugerah? Bila kita tidak lulus dengan ujian yang menyenangkan, boleh jadi suatu saat Tuhan akan menguji kita dengan mencabut/mengambil kembali nikmat/anugerah yang telah kita nikmati selama ini. Oleh karena itu marilah kita syukuri segala nikmat/anugerah Tuhan ini sebaik-baiknya dengan makin dekat & taat kepada Tuhan, serta makin peduli kepada sesama manusia dan sesama makhluk Tuhan.
       Selanjutnya, mungkin kita pernah melakukan suatu keburukan atau mungkin memiliki beberapa kebiasaan buruk yang tidak diketahui orang lain karena mungkin sengaja Tuhan Yang Maha Pengasih menutupinya agar kita segera bertaubat dan memperbaiki kebiasaan buruk tersebut.  Bila Tuhan menghendaki, niscaya sangat mudah bagi Tuhan untuk membuat semua orang tahu tentang keburukan kita.  Mari kita tanyakan pada diri kita, terhadap perbuatan/kebiasaan buruk yang pernah/telah kita lakukan, sudahkah kita segera bertaubat, berhenti berbuat buruk, dan memperbaikinya dengan melakukan kebaikan-kebaikan? Bila belum, marilah kita lakukan, jangan menunggu sampai ajal menjemput kita, dan keburukan kita akan dibongkar habis di alam nanti (hari kemudian).  
     Akhirnya, mungkin suatu saat kita pernah mendapatkan pujian, apresiasi, atau penghargaan tertentu dari orang lain atau Instansi tertentu karena berbagai alasan (mungkin karena tindakan kebaikan kita, prestasi/kinerja kita, keberhasilan kita dalam suatu kompetisi/pendidikan, dsb) yang mungkin sangat sulit atau tidak bisa dihindari.  Ketika menghadapi hal seperti itu, apa yang kita rasakan dan pikirkan?  Sebagai manusia, mungkin kita merasa biasa saja, senang, sangat senang, atau
bahkan bisa sangat senang sekali alias lupa daratan dan menjadi riya' & besar kepala/sombong. Namun sebagai makhluk Tuhan yang diberi akal budi, kita sadar bahwa tidak ada lain yang pantas dipuji dan diagungkan kecuali Tuhan Sang Pencipta, Allah SWT.  Semua yang kita dapatkan/peroleh tidak ada yang tanpa izin Tuhan YMK, karena semua berasal/bersumber dari Sang Maha Sumber, Allah SWT. Oleh karena itu sangat tidak pantas kalau kita mendapatkan pujian/penghargaan lantas kita menjadi lupa daratan, riya' dan sombong;  seharusnya kita menjadi lebih dekat dan taat pada Tuhan serta menjadi lebih rendah hati kepada sesama, karena semua itu terjadi atas izin Tuhan YMK. Dengan kesadaran seperti itu, marilah kita belajar menyikapi semua itu sebagai bagian dari ujian bagi keimanan & kesyukuran kita kepada Tuhan YMK, Allah SWT.
        Saudaraku, mari kita sama-sama berdo'a dan makin mendekatkan diri pada Tuhan YMK, semoga kita selalu dalam lindungan dan petunjuk-Nya, amin.... (Ragil)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar