Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Selasa, 05 Juni 2018

BELAJAR MENGENDALIKAN DIRI


Saudaraku, terutama yang hampir setiap hari naik kendaraan pribadi (motor/mobil) pergi – pulang dari rumah ke tempat bekerja, lebih2 bila jaraknya cukup jauh yang mengharuskan pergi pagi pulang malam, mari kita renungkan sejenak dampak kegiatan rutin tersebut dalam jangka panjang, baik terhadap diri kita maupun orang lain.
Karena meledaknya jumlah kendaraan yang jauh melebihi kapasitas jalan yang dilewati, maka jalan menjadi penuh sesak dengan kendaraan, dan sulit dihindarkan terjadinya gesekan-gesekan diantara sesama pengguna jalan yang semua ingin duluan lewat.  Akibatnya mungkin tanpa kita sadari dari hari ke hari selama di perjalanan itu kita telah mempraktekkan perilaku2 buruk kepada pengguna jalan lain (misalnya berkata-kata kasar, mengumpat, mencaci-maki, dsb) yang tanpa disadari dapat membentuk/memupuk sifat2 tercela/negatif seperti keserakahan, keegoisan, ketidaksabaran (mudah marah), kecerobohan, mau menang sendiri, bahkan sampai pada pengabaian keselamatan jiwa orang lain & diri sendiri.
Ketika sudah dikejar waktu, yang ada di pikiran kita mungkin hanya satu: ingin cepat2 sampai di tempat bekerja supaya tidak terlambat. Mungkin hal itu tidak salah, tetapi kalau kita kemudian melakukan tindakan2 yang berisiko/membahayakan jiwa seperti mengebut, tidak mau memberi kesempatan para penyeberang jalan atau pengguna jalan lain, menghabiskan/memenuhi seluruh badan jalan, dsb, itu yang menurut saya tidak baik. Bukankah Tuhan mengajarkan kita untuk berjiwa pemberi (bukan peminta), sabar, hati-hati/cermat, dan menghargai sesama?  Bagaimana kita bisa memiliki jiwa pemberi atau menghargai sesama kalau memberi kesempatan penyeberang jalan saja tidak mau? Bagaimana kita bisa sabar kalau setiap ada hambatan/gangguan sedikit saja terhadap kepentingan kita kita langsung marah? Bagaimana kita bisa hati-hati/cermat kalau segalanya ingin serba cepat dalam waktu yang sangat singkat? Bagaimana kita bisa menghargai sesama kalau kita begitu mudah mengabaikan keselamatan jiwa orang lain?  
Saudaraku, kalau rutinitas (sebagai masyarakat komuter) itu memang tidak bisa kita hindari, terimalah dengan hati ikhlas & senang, jadikanlah tantangan itu sebagai lahan untuk berlatih sabar, memupuk jiwa pemberi, dan menumbuhkan sifat2 positip lainnya. Bukankah bila dilandasi dengan keikhlasan hati, hal2 yang tadinya terasa berat dapat menjadi lebih ringan? Bukankah mencari nafkah/kehidupan untuk keluarga itu tugas mulia kita (perintah) dari Tuhan? Marilah tugas mulia (perintah Tuhan) itu kita tunaikan dengan se-baik2nya dan tidak perlu kita nodai/kotori dengan tindakan2 yang tak terpuji. Justru marilah kita iringi waktu2 perjalanan kita itu dengan dzikir & mengingat Tuhan dalam hati, sebutlah nama-Nya selalu agar hati kita diberi ketenangan. Ingatlah keluarga kita di rumah yang setia menunggu dan membutuhkan kita,  demikian juga Saudara2 kita para pengguna jalan yang lain pun ditunggu keluarganya masing2. Selanjutnya, perhitungkanlah waktu tempuhnya dan cobalah berangkat lebih awal agar memiliki cadangan waktu yang cukup, dengan mengutamakan keselamatan.
Namun, bila jaraknya memang cukup jauh & melelahkan bila setiap hari pergi-pulang, maka sebaiknya tidak dipaksakan pulang setiap hari. Pertimbangkanlah kemungkinan menginap di mess atau tempat lain yang bisa untuk beristirahat di tempat kerja atau sekitarnya yang biaya sewanya tidak memberatkan.
Kepada Saudaraku para Pemberi pekerjaan dan para Pemilik/Pengurus perusahaan/institusi, bila terdapat anggota/pegawai/karyawan yang seperti itu, bantulah mereka misalnya dengan menyediakan mess (tempat bermalam) yang murah sewanya atau digratiskan, iringi dengan hati senang, niatkan untuk membantu mereka dengan ketulusan & keikhlasan, semoga akan membaikkan semuanya, amin…. Semoga permasalahan tersebut suatu saat ditemukan jaan keluar yang terbaik, melembaga, dan dapat dirasakan manfaatnya, amin… (Sml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar