Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Sabtu, 09 Juni 2018

SERAKAH, IRI, DAN DENGKI


Saudaraku, serakah, iri & dengki merupakan sikap/perilaku buruk yang perlu kita hindari sejak dini, karena sikap/perilaku tersebut tidak saja merusak keharmonisan/keseimbangan tata hubungan antar manusia & merugikan orang lain, tetapi juga dapat merusak kesehatan & merugikan orang yang bersangkutan.
Keinginan untuk memiliki sesuatu adalah manusiawi, sesuatu yang wajar, bahkan diperlukan sejauh sesuai dengan kebutuhan. Tetapi keinginan yang berlebihan, yang jauh melampaui (tidak berdasarkan) kebutuhan, dan yang sampai menabrak norma/batas kepatutan atau hak2 orang lain adalah sebuah keserakahan.
Jiwa/hati orang yang serakah akan selalu merasa kurang & tidak bersyukur walaupun telah bergelimang kemewahan, merasa rugi/sayang untuk berbagi & menumbuhkan sifat kikir/pelit, lebih senang menerima daripada memberi, serta cenderung ingin menguasai/mengungguli orang lain secara membabi buta. Orang serakah merasa harus memiliki semua yang dimiliki orang lain, bahkan harus lebih banyak dan lebih banyak, sedangkan orang lain cukuplah memiliki sedikit atau tidak perlu memiliki. Keserakahan yang dibiarkan terus tumbuh & berproses dalam jiwa/hati seseorang merupakan lahan subur bagi tumbuhnya perasaan iri dan dengki.
Jiwa/hati orang yang IRI akan selalu merasa tidak senang bila orang lain merasakan kesenangan/kebahagiaan, dan justru merasa senang kalau orang lain mengalami kesedihan/kesengsaraan/kemalangan. Perasaan IRI yang ditambah dengan kebencian akan menjelma menjadi Dengki, sehingga orang berhati dengki tidak cukup dengan perasaan tidak senang atas kebahagiaan orang lain tetapi akan berusaha meng-halang2i kebahagiaan orang lain. Dengki lebih buruk daripada Iri, namun keduanya bersumber dari keserakahan yang dibiarkan/dituruti. Keserakahan, Iri & Dengki inilah yang akan memicu tindakan-tindakan jalan pintas, criminal & melawan hukum seperti penipuan, pencurian, perampasan, perampokan, korupsi, fitnah, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Begitu buruknya iri & dengki, sampai agama (Islam) mengibaratkan iri & dengki itu memakan pahala (kebaikan) bagai api yang membakar (memakan) kayu bakar.
Saudaraku, selain nyata-nyata merugikan pihak lain, menurut orang bijak, keserakahan, iri & dengki pun dinilai dapat merusak kesehatan & merugikan diri sendiri, yang menurut hemat saya adalah benar adanya. Kalau kita ilustrasikan/misalkan seorang pengidap tekanan darah tinggi, yang mau tidak mau harus melihat realitas/kejadian kehidupan yang tidak selalu sesuai dengan keiginan mereka, tetapi di sisi lain emosi/hati/jiwanya tidak dapat tenang, maka dapat kita perkirakan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan jantung/kesehatannya.
Saudaraku, marilah kita jauhi keserakahan, iri & dengki dengan cara memperkuat keimanan/keyakinan & keberserahan diri pada Tuhan (kemahakasihsayang-Nya, kemahaadilan-nya, kemahatahuan-Nya, kemahakuasaan-nya, kemahasempurnaan-nya, dsb seperti Rukun Iman yang Enam), melaksanakan perintah-Nya (Rukun Islam yang Lima, banyak berbagi dengan sesama, dsb) dan menjauhi larangan-Nya, dengan hati ikhlas, sabar & syukur.
Saudaraku, untuk memperkuat niat kita, ingatlah selalu Hukum Karma: relakah kita, atau roh kita di alam kubur nanti (bila kita sudah mati) melihat anak-cucu kita mengalami kesengsaraan/penderitaan karena harus menebus dosa/kejahatan kita (selaku orang tua/nenek moyang mereka)? Sanggupkah kita melihat anak cucu kita menanggung dosa yang tidak mereka lakukan)? Bila kita tidak rela, marilah kita selalu berbuat yang terbaik & menebar manfaat bagi sesama saat ini, yang kita niatkan juga untuk kebaikan anak-cucu kita kelak. Janganlah kita rampas hak/kebahagiaan anak-cucu kita yang tidak berdosa hanya untuk menebus kejahatan kita yang sebenarnya dapat kita hindari.
Saudaraku, semoga kita, anak-cucu kita, dan semua umat manusia dijauhkan dari keserakahan, iri & dengki, serta dituntun oleh Tuhan YMK, Allah SWT meniti jalan-Nya, amin...(Sml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar