Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Rabu, 06 Juni 2018

AGAMA DAN AKHLAK MULIA


Saudaraku, mungkin kita pernah berpikir, kenapa bangsa kita yang dikenal dunia sebagai bangsa yang taat beragama, ramah, dan berjiwa tolong-menolong (gotong-royong) yang tinggi, tetapi tindakan2 kejahatan dari yang kecil sampai yang besar di negeri kita ini masih tetap banyak? Bukankah seharusnya para pemeluk agama yang taat & dilandasi keimanan yang kuat serta pemahaman agama yang memadai akan mampu menahan diri dari tindakan2 yang tidak pantas, tidak terpuji, apalagi tindakan kejahatan? Saudaraku, agama (khususnya Islam) mengatur antara lain hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama makhluk Tuhan yaitu hubungan dengan sesama manusia termasuk dirinya sendiri, hubungan dengan makhluk hidup, serta hubungan dengan alam semesta).
Jadi, untuk menghasilkan pemeluk agama yang mampu menjaga diri dari melakukan tindakan tercela/kejahatan tersebut, maka agama tidak cukup hanya dipahami saja, tetapi juga perlu diimplementasikan (dipraktekkan) secara nyata & konsisten dalam kehidupan se-hari2 sampai menjadi kebiasaan/sifat/karakter diri setiap orang yang dilandasi keimanan yang kuat.
Kalau demikian, apanya atau bagian mana yang memerlukan perbaikan? Sudahkah agama dipahami dengan benar, dilaksanakan, dan diimplementasikan dalam kehidupan se-hari2, serta dilandai dengan keimanan yang kuat? Bila ke-4 hal tersebut (memahami, melaksanakan, mengimplementasikan, & dilandasi keimanan) sudah terpenuhi, saya yakin para pemeluk agama mampu menahan diri dari tindakan2 tak terpuji/kejahatan tersebut. Namun bila salah satunya tidak terpenuhi maka mereka akan sulit menahan diri (dalam jangka panjang) dari tindakan2 tercela/kejahatan.
Pemeluk agama yang sudah paham 100% ajaran agama, sudah melaksanakan ajaran agama secara rutin, tetapi kehidupan se-hari2 masih diwarnai dengan tindakan2 tercela (misalnya diam2 mengurangi timbangan/ukuran yang dijual dalam berdagang, diam2 mencampurkan barang rusak dengan barang yang baik agar terjual, sikap egois/menang sendiri/angkuh/tidak ramah, tidak mau berkorban untuk kebutuhan diri sendiri, tidak mau berbagi, menunda-nunda membayar utang, dsb), boleh jadi pemeluk agama tersebut baru menjalankan kesalehan/ibadah ritual dan belum menjalankan kesalehan/ibadah sosial (implementasinya). Yang diperlukan mereka terutama adalah pemahaman & praktek terhadap sifat2/akhlak mulia (jujur, ikhlas, sabar, syukur, dsb) serta pemantapan keimanan.
Namun pemeluk agama yang berpandangan tidak perlu menjalankan ajaran agama asalkan sudah berbuat baik pada sesama, itu pun tidak dapat dibenarkan karena landasan/motivasi perbuatan baik tersebut masih dapat dipertanyakan.
Saudaraku, marilah kita berusaha memahami ajaran agama dengan baik, meyakini dengan keimanan yang kuat dalam hati, melaksanakan dengan se-baik2nya, dan mengimplementasikannya pada setiap perkataan, sikap, dan tindakan kita dari hari ke hari. Saudaraku, marilah kita berdo'a, semoga kita dan seluruh anak bangsa ini senantiasa di dalam lindungan, petunjuk dan kasih-sayang Tuhan YMK, sehingga mampu menjaga diri dari tindakan2 tercela, tidak pantas, dan melanggar hukum. Aamiin...... (Sml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar