Saudaraku, bila orang
menilai sebuah bantuan maka biasanya bantuan yang berupa materi dan yang
jumlah/nominalnya besarlah yang dianggap paling bernilai. Pendapat itu mungkin tidak
salah, tetapi juga tidak sepenuhnya benar.
Bantuan yang diperlukan setiap orang tidak selalu sama, ada yang
memerlukan bantuan materi namun ada juga yang memerlukan bantuan non materi,
jadi pada dasarnya semua jenis bantuan diperlukan, keduanya sama pentingnya. Bahkan
jenis-jenis bantuan non materi ini begitu banyak variasinya sesuai kebutuhan
dan kondisinya, seperti: bentuk2 kepedulian, perhatian, saran/pendapat/pemikiran,
waktu, tenaga, upaya mendamaikan pada perselisihan/pertengkaran, upaya
perlindungan bagi orang/anak yang dalam ketakutan/bahaya/ancaman, dan sebagainya.
Sedangkan dalam hal
bantuan materi, besarnya jumlah/nominal tidaklah bisa dijadikan satu-satunya
ukuran karena sifatnya yang relatif: bantuan yang kecil jumlahnya (atau mudah
melakukannya) bisa menjadi sangat bernilai ketika
memang Itu yang dibutuhkan, demikian juga bantuan yang besar jumlahnya (atau
sulit/berat melakukannya) baru dikatakan bernilai besar ketika sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jadi dapat dikatakan bahwa nilai sebuah bantuan lebih
ditentukan oleh: 1) kesesuaiannya dengan kebutuhan pihak yang dibantu, dan 2)
kesesuaiannya dengan kemampuan pihak yang membantu.
Dilihat dari pihak yang membantu, maka bagi orang yang memiliki kemampuan lebih besar sebaiknyalah dapat membantu dalam jumlah yang lebih besar dibanding orang yang kemampuannya lebih kecil. Orang yang dikaruniai kemampuan besar tetapi hanya mau membantu yang kecil-kecil (atau yang mudah/ringan dilakukan), atau orang kaya yang sulit berbagi rezeki dan hanya mau memberikan barang2 bekas yang tidak dipakai lagi, dapat dikategorikan kikir/pelit & kurang bersyukur. Jadilah orang kaya yang dermawan dan rendah hati. Demikian juga bagi orang yang dari sisi materi baru memiliki kemampuan yang kecil, marilah belajar membantu sesuai kemampuannya kepada pihak2 sasaran yang sesuai. Bahkan bagi orang yang sama sekali belum memiliki kemampuan materi untuk membantu, marilah belajar membantu sesama dengan memulai dari hal2 yang kecil, mudah dilakukan, & tidak memerlukan materi. Bila semua pihak rela & ikhlas belajar membantu sesama sesuai kemampuan masing2, sehingga terjadi hubungan sesame manusia yang saling memberi & menerima, saling membantu & dibantu, saling memperhatikan dan diperhatikan, saling mengasihi dan dikasihi, semoga Tuhan akan meningkatkan derajad masing2 ke tingkat yang lebih tinggi/mulia, amin…
Dilihat dari pihak yang membantu, maka bagi orang yang memiliki kemampuan lebih besar sebaiknyalah dapat membantu dalam jumlah yang lebih besar dibanding orang yang kemampuannya lebih kecil. Orang yang dikaruniai kemampuan besar tetapi hanya mau membantu yang kecil-kecil (atau yang mudah/ringan dilakukan), atau orang kaya yang sulit berbagi rezeki dan hanya mau memberikan barang2 bekas yang tidak dipakai lagi, dapat dikategorikan kikir/pelit & kurang bersyukur. Jadilah orang kaya yang dermawan dan rendah hati. Demikian juga bagi orang yang dari sisi materi baru memiliki kemampuan yang kecil, marilah belajar membantu sesuai kemampuannya kepada pihak2 sasaran yang sesuai. Bahkan bagi orang yang sama sekali belum memiliki kemampuan materi untuk membantu, marilah belajar membantu sesama dengan memulai dari hal2 yang kecil, mudah dilakukan, & tidak memerlukan materi. Bila semua pihak rela & ikhlas belajar membantu sesama sesuai kemampuan masing2, sehingga terjadi hubungan sesame manusia yang saling memberi & menerima, saling membantu & dibantu, saling memperhatikan dan diperhatikan, saling mengasihi dan dikasihi, semoga Tuhan akan meningkatkan derajad masing2 ke tingkat yang lebih tinggi/mulia, amin…
Saudaraku, sebagai salah satu bukti kesyukuran kita,
marilah kita belajar untuk selalu membantu sesama sesuai dengan kemampuan kita
dan kebutuhan saudara2 kita. Semoga kita diijinkan Allah SWT Tuhan YMK untuk
dapat selalu membantu sesama dengan bantuan yang semakin bernilai, amin..... (Sml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar