Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Minggu, 17 Januari 2021

Belajar (Mengambil Hikmah) dari Aneka Musibah

Ass.wr.wb. Saudaraku se-bangsa bahkan sesama umat manusia, memasuki tahun 2020 Masehi kemarin bangsa kita telah disambut dengan musibah banjir di berbagai tempat. Musibah berlanjut dengan "Pandemi Virus Corona" yang ditemukan akhir tahun 2019 (Covid-2019) yang telah menyebar di semua negara, memakan banyak korban jiwa, menyedot anggaran negara dan melumpuhkan berbagai sendi kehidupan manusia. Kecepatan dan kemisteriusan penyebaran/penularan Covid-2019 masih tetap mengkhawatirkan, walau manusia telah menempuh "kebiasaan baru" yang tampaknya akan permanen dan tidak akan kembali ke "kebiasaan lama". Covid-2019 ibarat momok yang menghantui umat manusia saat ini dan mendatang, yang perlu segera dicari cara pencegahannya. Di awal tahun 2021 ini, selain belenggu Covid-2019 yang berat, ternyata berbagai "giliran" musibah lain telah datang menimpa bangsa kita tercinta, seperti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, gempa bumi, banjir dan longsor, meletusnya gunung berapi, dan musibah-musibah lainnya. Saudaraku, bila kita renungkan, berbagai musibah tersebut boleh jadi merupakan pesan dan peringatan Tuhan kepada umat manusia supaya segera kembali ke jalan yang benar, jalan yang menjamin keadilan,kerukunan,persaudaraan,kerja sama dan kesetaraan seluruh umat manusia, jalan yang nilai-nilai dasarnya telah digariskan Tuhan di dalam ajaran Agama. Agama (Islam) telah mengajarkan kepada manusia untuk memiliki Akhlak (budi pekerti, kepribadian) mulia yang dicerminkan dalam sikap, karakter/sifat, pemikiran, perkataan, dan seluruh tindakan manusia yang semuanya berada di ranah yang membawa kemuliaan yang semua telah dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul Allah Swt. Berbagai sikap/sifat seperti adil, jujur, ikhlas, sederhana, melayani, sabar, rendah hati, dermawan, suka menolong, hemat, konsisten/istiqomah, instrospeksi, bertanggung jawab, menjaga kebersihan, saling menghormati, menghormati/berbakti kepada orang tua, taat kepada pemimpin, membela negara, musyawarah, mandiri (tidak menggantungkan pada orang lain), tidak otoriter, tidak membuang-buang waktu, tidak materialis, tidak boros, tidak serakah, tidak iri/dengki, tidak egois, tidak kikir, dan yang lainnya, semua telah diajarkan dengan sangat baik dan semua ditujukan bagi kebaikan umat manusia itu sendiri. Saudaraku, tetapi, dalam realitas kita akhir-akhir ini, sikap dan sifat yang mencerminkan akhlak mulia di atas boleh jadi telah menjadi barang langka, karena yang sering kita saksikan justru hal yang sebaliknya (serakah, sombong, iri/dengki, mau menang sendiri, dsb) sehingga kami berkeyakinan bahwa tidak diterapkannya akhlak mulia oleh sebagian besar umat manusia telah menjadi salah satu sumber/akar penyebab utama dari rangkaian musibah yang bertubi-tubi tersebut. Musibah banjir dan longsor misalnya, sebagian besar karena menipisnya pepohonan/hutan di wilayah hulu yang seharusnya bisa menyerap dan menampung/menyimpan air hujan menjadi air permukaan yang dibutuhkan bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Menipisnya pepohonan/hutan tersebut karena dibabat untuk villa, perumahan, pertanian, pertambangan, atau lainnya, yang mungkin tanpa disadari bahwa harapan/keinginan keuntungan bagi sektor/golongan tertentu, dan jangka pendek itu (yang cenderung menuruti keserakahan) telah mengancam keselamatan umat munusia dalam jangka panjang. Demikian pula halnya untuk musibah-musibah lainnya, bila kita telusuri sampai tuntas sebab-akibatnya, akan berpangkal pada "tidak dijalaninya akhlak mulia", tidak dijalaninya petunjuk Allah Swt! Saudaraku, melihat dan menyikapi hal tersebut, kiranya diperlukan adanya gerakan nasional bahkan gerakan dunia (internasional) untuk "kembali ke akhlak mulia", yang dapat dipelopori oleh negara-negara Islam dan negara-negara dengan penduduk Islam terbesar termasuk negara kita, dan berbagai organisasi dunia. Saudaraku, akhirnya, mari kita berdo'a semoga kita diijinkan Allah Swt untuk memulai "kembali ke akhlak mulia" tersebut, dan konsisten menjalani serta menyempurnakannya selama hidup kita, dan semoga Allah Swt menggerakkan hati seluruh umat manusia untuk kembali ke akhlak mulia, bagi kesejahteraa/kebaikan bersama seluruh umat manusia dan seluruh makhluk Allah Swt lainnya di alam semesta ini, Aamiin YRA... Wass.wr.wb.(Sml)