Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Rabu, 06 Juni 2018

KEHORMATAN


Saudaraku, kehormatan diri & keluarga di lingkungan masyarakat biasanya diinginkan semua orang, namun sebagian orang memaknai kehormatan itu sebatas status sosial seseorang (semakin tinggi pangkat/jabatan/status sosial dan semakin besar kekayaan materi seseorang otomatis semakin terhormat). Oleh karena itu tidak heran kalau banyak orang ber-lomba2 mengejar "kehormatan" (semu) tersebut dengan segala cara & membabi buta, bahkan sampai melupakan kehormatan itu sendiri. Betapa tidak? Untuk meraih "kehormatan" (semu) itu banyak orang rela mengorbankan hati nurani dan melakukan tindakan2 yang tidak pantas bahkan melanggar aturan/hukum negara/manusia maupun hukum agama/Tuhan seperti menyuap, berkolusi, menipu, mencuri, merampok, memfitnah, dsb. sampai membunuh.
Saudaraku, faktor utama yang menenentukan kehormatan diri/keluarga bukanlah tingginya status sosial & besarnya harta, melainkan baik-buruknya tindakan/perilaku, sikap dan perkataan kita sendiri, serta niat yang mendasari, yang ada di dalam hati kita. Kalau ucapan, sikap & tindakan serta niat hati kita sudah baik/benar di mata Tuhan maka sudah pasti baik/benar di mata manusia yang baik, karena di mata manusia yang tidak baik sesungguhnya tidak mengenal yang namanya kehormatan (yang sebenarnya). Status sosial dan kekayaan materi memang kita butuhkan tetapi sebenarnya bersifat netral: bila berada di tangan orang2 baik tentu bisa meningkatkan kehormatan diri & kemaslahatan umat/sesama, tetapi juga bisa menghancurkan kehormatan bila melekat di tangan orang2 yang tidak baik.
Saudaraku, terhadap kekayaan materi, berikhtiarlah memperolehnya secara maksimal tetapi jangan berhati materialis, penuhilah kewajiban2 agama, sesama & negara yang terkait dengan materi, jadikan sebagai sarana pengabdian kita pada Tuhan & sesama. Terhadap status sosial/pangkat/jabatan janganlah ambiisius atau meminta-minta apalagi memaksakan kehendak. Ingatlah bahwa Tuhan tidak akan membantu menanggung beban pangkat/jabatan seseorang yang diperoleh dengan meminta-minta apalagi memaksa. Pangkat/jabatan bukanlah kursi/kedudukan untuk diduduki & dinikmati semata, melainkan amanat/kepercayaan yang harus ditunaikan/dilaksanakan dengan se-baik2nya & dipertanggungjawbkan di dunia & akherat di hadapan Tuhan YMK.
Saudaraku, marilah kita jaga & bersihkan hati kita dari niat2 yang tidak benar, marilah kita berikan yang terbaik bagi sesama mulai dari ucapan, sikap, sampai perilaku/tindakan kita, dengan penuh kesyukuran pada Tuhan YMK. Semoga kita semua selalu dituntun Tuhan YMK ke jalan yang benar & diberi kekuatan menjalaninya, sampai akhir hayat kita, amin.....(Sml)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar