Untuk anak2ku terutama yang
sejak kecil sampai lulus SLTP apalagi SLTA atau bahkan S1 belum pernah belajar
mengurusi urusan/kebutuhan pribadi (seperti mencuci & merapikan pakaian,
mencuci piring, menyapu, memasak, dsb) karena semua sudah dikerjakan oleh orang
tua atau pembantu, sebaiknya segeralah MULAI BELAJAR melakukan itu semua, kerjakanlah
di sela2 kegiatan rutin kalian terutama di hari libur. Yang belum memiIiki kegiatan
rutin (misalnya sudah lulus sekolah/kuliah dan belum memiliki pekerjaan tetap) ciptakanlah
kegiatan rutin yang bermanfaat bagi hari depan kalian (kursus2, latihan2, dsb
yang bias menambah pengalaman/ketrampilan/keahlian dsb). Ingatlah bahwa suatu
saat kalian harus lepas dari orang tua dan berdiri sendiri, mengurusi sendiri dan
bertanggung jawab atas semua itu, sehingga kalian akan menemui kesulitan kalau
sebelumnya belum pernah mencoba/latihan.
Walau mungkin orang tua
kalian memiliki semuanya, kalian tidak boleh mengandalkan orang tua, karena
ketika orang tua sudah tiada, semua kebutuhan kalian yang tadinya sudah
disiapkan orang tua dan kalian tinggal terim aberes, akan berbalik: kalianlah
yang harus mencari & menyiapkan semuanya. Kalau kalian tidak memiliki bekal
ketrampilan hidup, apalagi bila karakter/agama kalian lemah, maka berapapun
kekayaan materi yang kalian terima dari orang tua atau kalian warisi dari orang
tua, lambat-laun akan habis untuk kehidupan kalian. Nah, bila hal itu sudah
terjadi, penyesalan kalian sudah terlambat. Lebih dari itu, kalian pun harus punya harga
diri (kehormatan diri) dan tentu malu kalau dikatakan tidak punya prestasi apa2
karena semuanya pemberian/warisan dari orang tua. Kalian harus bisa membedakan
mana prestasi kalian dan mana prestasi orang tua. Sadarilah bahwa kekayaan &
fasilitas yang kalian peroleh dari pemberian orang tua itu sebenarnya bukanlah
prestasi kalian dan tidak sepantasnya dipertontonkan. Yang perlu kalian lakukan
atau yang dapat kalian tunjukkan adalah prestasi apa yang telah kalian ukir
atau kegiatan positip apa yang telah kalian lakukan dengan fasilitas yang
diberikan orang tua itu. Tanamkanlah dalam jiwa kalian: "yang kaya itu
orang tua saya, bukan saya", hayati & praktekkan agama dengan baik,
syukurilah & berbagilah kepada sesame, semoga kalian mampu berprestasi
seperti orang tua kalian dan terhindar dari sifat sombong.
Nah, selagi orang tua kalian
masih ada, persiapkanlah diri kalian dengan belajar mengurusi kebutuhan pribadi,
belajar hidup teratur & membagi waktu, belajar & mempraktekkan agama dengan
baik, menuntut ilmu, ketrampilan & keahlian sesuai bidang yang kalian
minati, belajar berhemat/menabung/beramal/berbagi, dan belajar hal2 positip
lainnya. Ketahuilah bahwa keberhasilan orang tua yang kalian lihat & rasakan
itu biasanya diperoleh dengan perjuangan panjang dan kerja keras dari orang tua
kalian yang tidak kalian lihat. Sudah sepadankah perjuangan dan kerja keras
kalian dibanding orang tua kalian?
Anak2ku, mungkin kalian
merasakan susah sekali untuk memulai melakukan semua itu, hal itu wajar karena
belum terbiasa, cobalah terus berusaha, tumbuhkan motivasi diri kalian dengan mendalami
agama: bukankah itu semua sangat dianjurkan agama dan sangat bernilai pahala? Bila kalian masih tetap susah untuk memulai,
cobalah membuat simulasi situasi kejiwaan kalian yang dapat “memaksa” kalian
melakukan semua itu (misalnya orang tua meninggal dunia, kehilangan sumber
penghasilan, dsb). Bayangkan se-akan2
kalian sudah tidak punya orang tua sehingga semuanya harus dilakukan sendiri.
Atau bayangkan kalian se-akan2 ikut/numpang di rumah orang lain yang harus
mampu bertindak "tahu diri" agar tidak merepotkan/menyusahkan Tuan
rumah. Atau bayangkan kalian bekerja pada orang lain dan menjadi satu2nya sumber
biaya hidup kalian, sehingga kalian harus setiap hari bekerja se-baik2nya &
tak boleh ada yang salah.
Anak2ku, tirulah hal2 yang
baik saja dari orang tua kalian, dengarkan & lakukan nasihat2 yang baik
dari orang tua kalian. Singkatnya, berbaktilah pada orang tua kalian dan jangan
berlaku kasar pada mereka. Ingatlah bahwa berbakti pada orang tua itu perintah
Tuhan (agama), dan ingatlah bahwa pada gilirannya kalian pun akan menjadi orang
tua dari anak2 kalian yang wajib kalian bimbing/didik/besarkan dengan kasih
sayang. Jadilah anak yang baik supaya nanti dapat menjadi orang tua yang baik
dan dikaruniai anak yang baik. Janganlah merasa rugi menjadi anak yang rajin
berupaya untuk menghasilkan prestasi, jangan pula merasa malu berbakti pada
orang tua. Ingatlah bahwa yang akan menanggung akibat kegagalan kalian adalah
kalian sendiri, bukan orang tua kalian, bukan pula orang lain, tetapi semua
orang tua pasti sedih bila melihat anaknya gagal/menderita.
Anak2ku, selamat mencoba dan mencoba, ikhlaskan hati, teguhkan pendirian, serahkan semuanya pada Tuhan, semoga Tuhan memberimu jalan keluar yang terbaik atas segala persoalan kalian, amin... (Sml)
Anak2ku, selamat mencoba dan mencoba, ikhlaskan hati, teguhkan pendirian, serahkan semuanya pada Tuhan, semoga Tuhan memberimu jalan keluar yang terbaik atas segala persoalan kalian, amin... (Sml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar