Saudaraku, mungkin kita
pernah merasakan kesulitan/kesedihan yang terasa begitu berat bahkan terkadang
berulang, padahal kita mungkin merasa telah berusaha menjalankan perintah
Tuhan. Saudaraku, percayalah, dengan Maha Pengasih & Maha Penyayangnya
Tuhan, Maha Mengetahui & Maha Bijaksananya Tuhan... maka di balik semua
itu, pasti Tuhan punya rencana yang baik untuk kita yang tidak kita ketahui.
Itulah ujian bagi keimanan kita, apakah kita tetap beriman dan menjalaninya dengan
keikhlasan, kesabaran bahkan kesyukuran, atau
sebaliknya kita malah mempersalahkan Tuhan.
Saudaraku, kalau kita ringkas/sederhanakn semua kejadian yang
dialami manusia itu selalu ada dua sisi/kemungkinan: kesulitan atau kemudahan,
kesedihan atau kesenangan, kesengsaraan atau kebahagiaan, kekurangan atau
kecukupan/kelebihan, begitu seterusnya. Kedua sisi itu semua baik, semua
merupakan ujian dari Tuhan dan dapat (bahkan pasti) dialami oleh semua orang yang
mengaku beriman. Jadi, dalam hal kepemilikan harta misalnya, yang dilihat &
dinilai Tuhan bukan kemiskinan atau keberlimpahan hartamya, tetapi bagaimana
orang menyikapi ketika dirinya menjadi orang miskin dan bagaimana menyikapi ketika
dirinya menjadi orang berkelimpahan harta. Demikian juga dalam hal-hal yang
lain, yang dilihat Tuhan adalah bagaimana orang menyikapi ketika dirinya
mengalami kedua sisi kehidupan tersebut.
Saudaraku, agama (Islam) mengajarkan bahwa untuk menghadapi
semua kejadian hidup ini kita diminta untuk bersabar & bersyukur. Sabar
ketika mengalami kesedihan/kesulitan dan bersyukur ketika memperoleh
kesenangan/kemudahan. Namun kesabaran
dan kesyukuran adalah buah dari hati yang berisi keimanan dan keikhlasan. Bahkan bila keimanan seseorang telah sangat
kuat, apapun yang dialami yang ada hanyalah kesyukuran karena keyakinan bahwa
semua terjadi karena kasih sayang Tuhan. Oleh karena itu marilah kita perkuat keimanan kita dengan
makin mendalami ajaran agama dan mengamalkannya.
Saudaraku, sebagai ilustrasi, orang yang diberi
kecukupan/keberlimpahan harta tetapi justru sombong, kikir, kurang berbagi pada
sesama, malas zakat/sedekah/dsb, boleh jadi itu
pertanda bahwa orang itu tidak lulus ujian. Demikian juga orang kekurangan
harta, lantas malas bekerja, selalu menggantungkan hidupnya pada orang lain
bahkan meminta-minta, iri/dengki pada orang lain, atau menyalahkan Tuhan, boleh
jadi itupun pertanda bahwa orang tersebut tidak lulus ujian.
Sebaliknya, bila orang yang diberi kecukupan/keberlimpahan harta itu tetap rendah hati (tidak sombong), lantas dermawan (banyak berbagi pada sesama), selalu menjalankan syari'at Islam terkait dengan harta; atau orang yang kekurangan harta tersebut tetap sabar & rajin berupaya di jalan kebenaran, menjaga kehormatan dengan tidak meminta-minta, ringan tangan bagi sesama, boleh jadi merupakan pertanda bahwa kedua orang itu sama-sama lulus ujian.
Kesabaran & kesyukuran berawal dari keimanan & keikhlasan yang tertanam dalam hati/jiwa seseorang, sedangkan keimanan & keikhlasan tumbuh karena seseorang makin kenal/dekat pada Tuhan & menjalankan perintah-Nya.
Saudaraku, marilah kita berusaha mendekatkan diri kita pada Tuhan dengan mendalami ajaran agama & menjalaninya dengan baik. Kita berdo'a, semoga apapun yang kita alami merupakan ujian Tuhan dalam rangka menghapus dosa atau menaikkan derajad/kemuliaan kita, dan bukan merupakan laknat/murka Tuhan pada kita. Akhirnya, semoga kita digolongkan menjadi orang-orang yang beriman & diberi kemuliaan hidup, di Dunia & Akherat, amin.... (Sml)
Sebaliknya, bila orang yang diberi kecukupan/keberlimpahan harta itu tetap rendah hati (tidak sombong), lantas dermawan (banyak berbagi pada sesama), selalu menjalankan syari'at Islam terkait dengan harta; atau orang yang kekurangan harta tersebut tetap sabar & rajin berupaya di jalan kebenaran, menjaga kehormatan dengan tidak meminta-minta, ringan tangan bagi sesama, boleh jadi merupakan pertanda bahwa kedua orang itu sama-sama lulus ujian.
Kesabaran & kesyukuran berawal dari keimanan & keikhlasan yang tertanam dalam hati/jiwa seseorang, sedangkan keimanan & keikhlasan tumbuh karena seseorang makin kenal/dekat pada Tuhan & menjalankan perintah-Nya.
Saudaraku, marilah kita berusaha mendekatkan diri kita pada Tuhan dengan mendalami ajaran agama & menjalaninya dengan baik. Kita berdo'a, semoga apapun yang kita alami merupakan ujian Tuhan dalam rangka menghapus dosa atau menaikkan derajad/kemuliaan kita, dan bukan merupakan laknat/murka Tuhan pada kita. Akhirnya, semoga kita digolongkan menjadi orang-orang yang beriman & diberi kemuliaan hidup, di Dunia & Akherat, amin.... (Sml)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar