Tentang Kami

Foto saya
Kel.Krukut, Kec.Limo, Kota Depok, Prov Jawa Barat, Indonesia
Selalu berusaha ikhlas-sabar-syukur, Pecinta kedamaian&ketulusan, Ingin selalu berbagi & bermanfaat bagi sesama

Jumat, 14 Agustus 2020

RENUNGAN HUT KEMERDEKAAN BANGSA INDONESIA KE-75 (17 AGUSTUS 1945 - 17 AGUSTUS 2020)

Bila kita tengok sejarah perjuangan bangsa kita dalam usaha melawan dan mengusir kolonialis/penjajah, maka kita akan menangkap betapa gegap gempitanya perlawanan demi perlawanan rakyat di berbagai daerah Nusantara yang berlangsung selama berabad-abad. Dimulai dari perlawanan/pergerakan yang bersifat kedaerahan sampai akhirnya menjelma menjadi pergerakan yang bersifat nasional (kebangsaan), semua menunjukkan betapa besar perjuangan dan pengorbanan tanpa pamrih dari para pendahulu kita dalam membela rakyat dari penindasan kaum penjajah. Tenaga, pikiran, harta, darah dan nyawa telah mereka persembahkan dalam perjuangan panjang dan melelahkan bagi terwujudnya kemerdekaan bumi pertiwi yang kita cintai: Indonesia. Dari pergerakan-pergerakan (perlawanan) kedaerahan itu kita mengenal berbagai tokoh gagah-berani seperti: Pattimura (Saparua/Maluku), Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang), Tuanku Imam Bonjol (Minangkabau/Sumatra Barat), Pangeran Diponegoro (Yogyakarta), Teuku Umar, Panglima Polim (Aceh), dan nama-nama lainnya, yang dihadapi oleh pihak kolonialis/penjajah dengan politik devide et impera (memecah belah, atau adu domba) dan tidak jarang dengan cara yang licik. Karena belum munculnya kesadaran pergerakan yang bersifat nasional mengakibatkan perjuangan-perjuangan yang gigih dari berbagai daerah tersebut pada umumnya belum membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Pada babak perjuangan berikutnya, yang bercorak lebih modern yang ditandai dengan pembentukan berbagai organisasi sebagai wadah/alat perjuangan, melalui berbagai bidang (pendidikan, keagamaan, ekonomi, politik, kebudayaan, diplomasi internasional), dan dengan cakupan yang meluas ke lingkup nasional, telah semakin menyadarkan perlunya persatuan nasional di dalam perjuangan meraih kemerdekaan. Tonggak-tonggak sejarah pada babak tersebut terutama adalah: a) Semangat Emansipasi Wanita dari Raden Ajeng Kartini (1879-1904, di Jawa Tengah) yang telah menyadarkan pentingnya pendidikan bagi kaum wanita, melahirkan berbagai sekolah wanita di sejumnlah kota di Pulau Jawa, serta mengilhami munculnya organisasi-organisasi pergerakan di daerah lain. R.A. Kartini, puteri seorang Bupati di Jawa Tengah, yang merasa prihatin dengan adat Jawa yang dinilainya menghalangi kaum wanita untuk maju, betapa sangat berbeda dengan keadaan kaum wanita di Eropa yang diketahuinya dari buku, majalah, dan hasil korespondensi dengan sahabatnya di Eropa, telah membentuk tekad yang bulat pada dirinya untuk membebaskan kaum wanita dari kebodohan. Cita-cita R.A. Kartini itu tertuang di dalam kumpulan surat-suratnya yang ditulis antara 1899-1904 yang kemudian dikenal dengan judul "Habis Gelap Terbitah Terang"; b) Lahirnya perkumpulan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta yang disusul dengan berdirinya organisasi-organisasi lain seperti Sarekat Dagang Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam, Indische Partai, Muhammadiyah, dsb; c) Ikrar Sumpah Pemuda (bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia) oleh para utusan pemuda dari seluruh Nusantara pada Konggres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928, di Jakarta); dan d) Puncaknya, alhamdulillah rangkaian perjuangan panjang tersebut berhasil mengantarkan rakyat pada peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, di mana Teks Proklamasi dibacakan oleh Sukarno - Hatta atas nama Bangsa Indonesia di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. Dari sejarah perjuangan tersebut kita dapat merasakan betapa tak terhitung lagi besarnya pengorbanan dan persembahan para pendahulu kita, yang hampir seluruh hidupnya untuk berjuang dan berkorban. Kita yang hidup saat ini (setelah kemerdekaan) tinggal menikmati hasilnya: NKRI, negara yang merdeka dan berdaulat. Apa yang kita nikmati dan rasakan saat ini adalah hasil perjuangan dan pengorbanan mereka. Mereka tidak hanya menghadiahkan kepada kita NKRI yang merdeka dan berdaulat, tetapi juga telah mewariskan dasar-dasar yang kokoh bagi negara bangsa ini untuk berkembang maju dan besar serta mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyatnya, yaitu: Pembukaan UUD 1945 (yang memuat pernyataan kemerdekaan, tujuan negara, sifat religius atau pengakuan atas Ketuhanan, bentuk negara/pemerintahan, dan Pancasila dasar negara), batang tubuh UUD 1945, semboyan "bhinneka tunggal ika", dan atribut-atribut penting sebuah negara seperti bendera kebangsaan Sang Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya. Oleh karena itu, sebagai generasi pengisi kemerdekaan, mari kita do'akan bagi kebaikan para pendahulu kita, kita lakukan peran, tugas dan kewajiban kita dengan sebaik-baiknya apapun profesi kita, mari kita selalu berusaha berbagi kepada sesama, menjaga lingkungan hidup, serta taat dan bersyukur kepada Sang Pencipta: Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar